“Aku terlarut dalam sepi,
Akal menggumpal bersama khayal.
Bibir terus bersyair hingga akhir
Kini telah mencekal dan menggegal
Aku menawar janji
Dan aku mengupas bukti
Hingga aku terjebak di limbah berduri
Telah ku paku kasih saying di dinding
hatimu
Namun engkau masih ragu akan ketulusan
cintaku
Aku ungkapkan isi hati aku ke kamu
Namun engkau masih terdiam membisu
Ini lah aku pemujamu, pengagummu
Inilah aku pencintamu
Sunggu aku ingin selalu ada di jiwamu
Lalu tertidur lelap di ruang hatimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar